PERTEMUAN RUTIN KTNA DI BPP

         Pada hari ini Rabu legi tanggal 28 November 2012 bertempatan digedung Balai Penyuluhan Pertanian /BPP Rejotangan jam 09.00 telah diadakan pertemuan rutinan KTNA sekecamatan Rejotangan. Adapun pada pertemuan tersebut dihadiri oleh Camat, BKPP, Dinas Pengairan, Mantri Tani, Mantri PHP, ketua KTNA, penyuluh, poktan dan Gapoktan sewilayah kecamatan Rejotangan.

Pada kesempatan tersebut,disampaikan oleh Bapak kuwat Riyanto selaku ketua KTNA Rejotangan bahwa kegiatan rutinan pertemuan yang dilaksanankan setiap bulan sekali setiap hari rabu legi sangat bermanfaat sekali untuk memupuk kebersamaan antar petani dan petugas,merupakan ladang bisnis saling bertukar informasi baik itu teknologi ataupun info harga/produk pertanian
Untuk mendukung dan melengkapi hal tersebut,diperlukan sistim dan pola penyuluhan yang tepat. Adapun sistim dan pola penyuluhan diera sekarang/reformasi dan era jaman dahulu sangat berbeda,begitu tutur Bapak Narto selaku perwakilan dari dinas penyuluhan /BKPP tulungagung. Diera sekarang / Reformasi penyuluhan sesuai PERMENTAN no.73 tahun 2006 yaitu penyuluhan diarahkan ke pembinaan kelompok/Gapoktan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten berbeda dengan jaman dahulu bahwa penyuluhan diarahkan pada pembenahan KTNA. Disampaikan juga oleh beliau mengenai UU no.16 tentang program P2BN agar terus digalakkkan walaupun belum semuanya BPP dapat demfarm P2BN.
Untuk menunjang kegiatan tersebut diera reformasi ini, petani dituntut harus bisa mengakses internet apalagi sekarang PPL dan petugas lainnya juga sudah dilengkapi fasilitas internet dan jejaring Blog. Akan tetapi untuk blog BPP Rejotangan untuk saat ini masih menggunakan fasilitas modem sayangnya sinyalnya terkadang tidak lancer, padahal kita berharap petani dan penyuluh Rejotangan bisa mengakses dengan lancar,begitu tambahan sambutan dari Bapak koordinator BPP Rejotangan Bapak Usman.
Pada bulan ini wilayah kecamatan Rejotangan hampir selesai masa tanam palawija dan akan  menghadapi masa awal tanam padi,untuk itu Bapak Camat pada pertemuan itu menghimbau agar warganya menggalakkan kerja bakti bersih sungai agar tidak banjir,ada kerjasama yang baik antar desa untuk mengalirkan air sungai jangan sebaliknya ditutup alirannya untuk kepentingan pribadi. Karena air sangat dibutuhkan terutama oleh petani disaat musim tanam ini. Menghadapi musim tanam kali ini dari Dinas Pengairan belum berani  menginstruksikan memulai ngurit,karena sampai tanggal 12 November debit air 9 m3 (info instansi Dinas pengairan kecamatan). Tetapi petani diberi keleluasaan untuk memulai ngurit agar nantinya panen palawija tidak terlambat. Konsekuensinya petani bisa menggunakan diesel jika airnya belum tercukupi.Petani rejotangan sepakat dalam pertemuan tersebut memulai ngurit pada bulan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Padi

URET PADI

Kelompok Ternak Kambing KARYA PUTRA MANDIRI