Upaya Pemkab Tulungagung Raih Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional



Wilayah pertanian Tulungagung begitu luas, mencapai 27.101 hektare. Dari total luas tersebut, pemanfaatan sebagai lahan sawah mencapai 15.250 hektare irigasi teknis, 7 ribu irigasi setengah teknis, 1.440 irigasi sederhana, lainnya 353 hektare irigasi desa dan sisanya 2.758 hektare merupakan tanah tadah hujan. Lahan sawah inilah yang kemudian mengantarkan bupati mendapatkan penghargaan nasional.
Lewat pengelolaan maksimal dengan empat implementasi program ketahanan pa ngan, target kenaikan produktivitas pangan ini tercapai. Empat implementasi program ini yaitu ketersediaan pangan, distribusi pa ngan, konsumsi dan keamanan pangan, serta terakhir program pengentasan kemiskinan.
Sementara ketahanan pangan sendiri adalah kondisi terpenuhinya pangan sampai di rumah tangga. “Baik disisi jumlah pangan, mutu, keamanan dan terjangjaunya harga,” ucap Bupati Tulungagung Heru Tjahjono melalui Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Tulungagung Probo Sukatmono.
Nah, untuk ketersediaan pangan sendiri, dari data 2008 lalu, Tulungagung mengalami surplus beras. Dari total kebutuhan mencapai 96.353 ton beras, area persawahan di seluruh Tulungagung mampu menghasilkan 170.796 ton beras saat panen. “Ada surplus sebanyak 74.443 ton beras. Kelebihan ini sekaligus sebagai stok nasional,” kata Probo.
Tidak hanya pada 2008, jelas Probo, Tulungagung selama tiga tahun berturut-turut mengalami kenaikan produksi beras sampai lima persen.
Tentu saja ketersediaan pangan ini diraih melalui usaha keras. Di antaranya penggunaan teknologi tepat guna melalui anjuran pemberian bantuan benih mutu.
Langkah berikutnya berupa penyediaan jaringan irigasi secara besar-besaran. Juga pembuatan jalan usaha desa, dan bantuan alat mesin pertanian.
Bantuan benih padi hibrida yang diberikan pada 2008 lalu mencapai 70 ribu kilogram padi hibrida untuk luas lahan 4.666 hektare. Begitu juga jagung hibrida. Seluas 2.866 hektare mendapatkan bantuan 43.ribu kg benih jagung hibrida.
Untuk jaringan irigasi, pada 2006 dibuatkan 7 unit jaringan dengan anggaran mencapai Rp 375 juta. Pada 2008 juga ada rehabilitasi sebanyak 35 unit yang menelan biaya mencapai Rp 2,150 miliar. “Ditambah lagi rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani, dari tahun 2006 sampai 2008 mencapai 150 unit,” lanjut Probo.
Sementara, bantuan alat mesin pertanian yang begitu banyak. Mulai dari hand tractor mencapai 94 unit, power treasher sebanyak 40 unit, cooper 10 unit, power spayer 60 unit, hand sprayer 374 unit, pompa air 75 unit. “Selain berbagai alat pertanian tersebut, juga ditunjang lagi upaya untuk mengendalikan hama terpadu, serta peningkatan pelayanan pupuk dan pemasyarakatan penggunaan pupuk organik,” jelas Probo.
Dalam implementasi kedua untuk distribusi pangan, dilakukan dengan penguatan lumbung pangan. Langkah lainnya, dengan mengajak masyarakat untuk penganekaragaman pangan. Pendistribusian pangan dilakukan dengan menjaga stabilitas harga beras. “Salah satu yang kami lakukan adalah program pemberdayaan lembaga distribusi pangan masyarakat,” ucap lelaki berkaa mata ini.
Dengan pembentukan gabungan kelompok tani, maka kelompok tani ini mendapatkan permodalan untuk membeli gabah dari anggota kelompok. Gabah di simpan di dalam lumbung tani tersebut. Pada saat harga beras naik, barulah simpanan tersebut dijual. Keuntungan bisa dirasakan seluruh anggota kelompok.
Untuk upaya konsumsi dan keamanan pangan, dilakukan kampanye dan imbauan makanan beragam dan bergizi, berimbang dan aman. “Agar masyarakat tidak tergantung pada beras, tapi juga bisa mengkonsumsi makanan local lainnya. Misalnya jagung, ketela rambat dan lainnya. Juga sudah dianjurkan pada dinas instansi agar memanfaatkan bahan makanan local ini untuk jajanan pada berbagai acara,” ucap Probo.
Sedangkan sebagai upaya pengentasan kemiskinan, dilakukan upaya untuk pemberdayaan masyarakat di lahan kering (PIDRA). Upaya keras ini ternyata membuahkan hasil maksimal. Penghargaan nasional ini akan terus memacu bupati dan para staf untuk terus meningkatkan produktivitas pangan. “Bapak bupati mengucapkan terima kasih kepada semua petani yang ikut mensukseskan program pembangunan pertanian, terutama ketahanan pangan,” ucap Probo ( radar TA)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGENDALIAN PENYAKIT KARAT TUMOR (GALL RUST) PADA TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria)

Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Padi

Kelompok Ternak Kambing KARYA PUTRA MANDIRI