APA ITU PERTANIAN ORGANIK?
Kesadaran terhadap arti pentingnya kelestarian lingkungan dan pola hidup yang lebih sehat menjadi salah satu alasan berkembangnya model pertanian selaras alam atau lebih dikenal dengan nama pertanian organik.
Di sini potensi sumber daya alam tidak lagi sekedar menjadi obyek eksploatasi dalam proses usaha tani, tetapi lebih dari itu seluruh sumberdaya alam dimaknai sebagai aset yang berdimensi waktu jauh ke depan. Artinya, seluruh sumber daya pendukung sistem usahatani dihargai sebagai aset yang harus dipelihara dan dijaga kelestariannya.
Model pertanian organik menempatkan sumberdaya alam sebagai aset yang harus ‘hidup’ dan berkembang. Oleh karena itu cara bertani yang dikembangkan cenderung lebih selaras dengan alam, menjaga harmoni dengan seluruh tatanan sosial ekonomi sekitar, melestarikan dan memelihara keragaman hayati serta menghargai potensi dan kekhasan lokal.
Dengan demikian semua tahapan proses produksi selalu diupayakan secara maksimal untuk tidak merusak alam. Bahkan selalu ada upaya agar sumberdaya alam bisa tumbuh berkembang menjadi lebih subur, produktif dan memberi kesejahteraan lebih baik bagi semua.
Secara lebih spesifik IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements), lembaga dunia yang bergerak dalam pengembangan pertanian organik, mengartikan pertanian organik sebagai sistem pertanian holistik (menyeluruh) yang mendukung dan mempercepat keanekaragaman hayati, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah.
Seluruh tahapan proses budidaya pertanian benar-benar memperhatikan keseimbangan alam sehingga tidak ada lagi proses degradasi alam yang dilakukan secara sengaja. Dengan demikian dalam proses usahatani organik tidak ada lagi input berlebihan bahan-bahan sistetis yang dalam jangka panjang bersifat merusak alam.
Memahami karakteristik pertanian organik sebagai model pertanian holistik bisa dilihat dari visi pengembangan pertanian organik yang selama ini diperjuangkan oleh berbagai lembaga yang peduli pada pertanian berkelanjutan. Diantaranya, model pertanian ini memberi perhatian serius pada aspek kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan.
Pada aspek kesehatan pertanian organik tidak saja memberi perhatian pada kesehatan tanah, tanaman dan lingkungan tetapi juga memberi perhatian pada kesehatan manusia sebagai pengguna produk pertanian. Disini pertanian dikembangkan dengan memperhatikan aspek kesehatan seluruh ekosistem dalam sistem kehidupan.
Di sini potensi sumber daya alam tidak lagi sekedar menjadi obyek eksploatasi dalam proses usaha tani, tetapi lebih dari itu seluruh sumberdaya alam dimaknai sebagai aset yang berdimensi waktu jauh ke depan. Artinya, seluruh sumber daya pendukung sistem usahatani dihargai sebagai aset yang harus dipelihara dan dijaga kelestariannya.
Model pertanian organik menempatkan sumberdaya alam sebagai aset yang harus ‘hidup’ dan berkembang. Oleh karena itu cara bertani yang dikembangkan cenderung lebih selaras dengan alam, menjaga harmoni dengan seluruh tatanan sosial ekonomi sekitar, melestarikan dan memelihara keragaman hayati serta menghargai potensi dan kekhasan lokal.
Dengan demikian semua tahapan proses produksi selalu diupayakan secara maksimal untuk tidak merusak alam. Bahkan selalu ada upaya agar sumberdaya alam bisa tumbuh berkembang menjadi lebih subur, produktif dan memberi kesejahteraan lebih baik bagi semua.
Secara lebih spesifik IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements), lembaga dunia yang bergerak dalam pengembangan pertanian organik, mengartikan pertanian organik sebagai sistem pertanian holistik (menyeluruh) yang mendukung dan mempercepat keanekaragaman hayati, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah.
Seluruh tahapan proses budidaya pertanian benar-benar memperhatikan keseimbangan alam sehingga tidak ada lagi proses degradasi alam yang dilakukan secara sengaja. Dengan demikian dalam proses usahatani organik tidak ada lagi input berlebihan bahan-bahan sistetis yang dalam jangka panjang bersifat merusak alam.
Memahami karakteristik pertanian organik sebagai model pertanian holistik bisa dilihat dari visi pengembangan pertanian organik yang selama ini diperjuangkan oleh berbagai lembaga yang peduli pada pertanian berkelanjutan. Diantaranya, model pertanian ini memberi perhatian serius pada aspek kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan.
Pada aspek kesehatan pertanian organik tidak saja memberi perhatian pada kesehatan tanah, tanaman dan lingkungan tetapi juga memberi perhatian pada kesehatan manusia sebagai pengguna produk pertanian. Disini pertanian dikembangkan dengan memperhatikan aspek kesehatan seluruh ekosistem dalam sistem kehidupan.
pupuk organik : penggunaan pupuk kimia ini sering kali tidak diimbangi dengan pupuk organik.
BalasHapus