Mentul jadi primadona



Pagi itu bapak-bapak tani tersebar di lahan tegal padi gogo, mereka asyik mencari dan menangkap apapun yang ditemuinya dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Ada yang mencungkili tanah dibawah rumpun padi yang terlihat menguning. Mereka menemukan binatang kecil. Warna tubuhnya cream coklat kekuningan, kecil sekitar 1,4 cm, tubuh melengkung seperti huruf "C". Seperti belatung kelihatannya, tidak punya kaki. Ada juga binatang lain yang mirip tetapi warna tubuhnya lebih putih, ukuran tubuhnya lebih besar dengan panjang kurang lebih 2,5-3cm, mempunyai 6 kaki dengan ciri khas di pantatnya terlihat warna hitam. Tiba-tiba ada yang berteriak : "waduh...pariku keserang mentul karo embug(uret)".


embug
Rupanya yang berteriak P Darsit, pemilik lahan tegal seluas 200 ru yang ditanami 3 varietas tanaman padi, Situ Bagendit, Logawa dan Ketan. Semua petani mendapatkan mentul juga embug di dalam kantong plastiknya. P Darsit terpana, padahal dari pinggir tegal padinya terlihat hijau menyenangkan hati. Ternyata setelah 'disasak' ditemukan banyak hama dan penyakit.

mentul
Setelah dianggap cukup mereka kembali kerumah dan berdiskusi. Ada 4 kelompok yang harus menggambar apa yang ditemui di tegal tadi dan setelah itu menyajikannya secara bergantian. Dalam diskusi itu ditemukan juga ada bercak coklat pada daun berbentuk wajik dengan bagian tengah kelabu. Daun sampel ada yang sudah penuh dengan bercak. Pak Rizal selaku POPT-THL menjelaskan bahwa itu gejala awal potong leher yang disebut blast daun yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Sekali lagi pemilik lahan P Darsit yang ikut berkelompok dalam Poktan Nggayuh Makmur Ds. Sumberagung Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung terkejut, wah padiku mau terserang potong leher juga? Berarti harus dilakukan penyemprotan. Dalam hati P Darsit terpikir rupanya melihat tanaman padi itu harus rutin dan tidak bisa cuma dilihat dari pinggir saja, supaya hama penyakit terdeteksi sejak dini. Hari ini 10 Januari 2013 kelompok tani Nggayuh Makmur yang diketuai P. Triono memang sedang melakukan SLPTT Padi Gogo. Saat itu petugas yang hadir PP Wibi, PP Pakisrejo, POPT yang ketiganya berstatus sebagai THL, meskipun kontrak PP sudah habis mereka tetap bersemangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Padi

URET PADI

Kelompok Ternak Kambing KARYA PUTRA MANDIRI